Rabu, 22 Agustus 2012

Cara gampang mendaki gunung

Seberapapun jauhnya langkah mendaki gunung, awalnya sudah pasti langkah kesatu. Dalam kelas-kelas mountaineering, langkah pertama ini katakanlah persiapannya: persiapan mendaki gunung. Persiapan mendaki gunung ini sebenarnya mirip dengan proyek bolos kantor: cek ada di mana si bos hari ini, cek juga mood-nya, dan kalau perlu latihan bicara dengan suara yang mirip orang sakit untuk menghadapi telepon si bos. Kesuksesan mencapai puncak gunung peluangnya bisa dibilang fifty-fifty: lima puluh persen tergantung dari persiapannya, sisanya tergantung O’ON – otak, otot, dan nasib di lapangan.

Langkah awal persiapan mendaki gunung antara lain mencari informasi kondisi medannya, dan kalau perlu sedetail mungkin. Informasi awal bisa kita peroleh misalnya dari internet. Jika meng-klik google untuk keyword sebuah nama gunung, sudah pasti kita akan menerima ribuan bahkan jutaan informasi tentang kondisi medan gunung. Lalu, mengapa harus bersusah-susah pergi ke perpustakaan? Namun jika ingin memperoleh informasi yang akurat, membaca peta dan membandingkannya dengan laporan pendakian tentu lebih efektif.

Informasi mengenai kawan sependakian yang akan bergabung dalam tim mendaki juga tidak kalah pentingnya. Jika kita mendaki dalam satu kelompok kecil, misalnya, maka informasi mengenai kemampuan mendaki masing-masing anggota tim perlu diperhitungkan. Prinsipnya, dalam sebuah kelompok mendaki semua anggota tim harus dapat bekerja sama dan saling menyesuaikan – yang kuat membantu yang lemah dan yang lemah tahu diri mengimbangi yang kuat. Mendaki gunung kadang menjadi perjalanan beberapa hari yang menekan, yang sanggup membuat pendakinya begitu sensitif dan berpotensi mengacaukan tim.


Mendaki gunung akan makin menyenangkan bila perlengkapan memadai, dan bisa dinikmati bersama kawan lain. Credit : sulung prasetyo
Kalau kawan mendaki sudah berkumpul, mungkin sudah saatnya membuat jadwal pendakian. Kapan dan dari mana pendakian dimulai, di mana lokasi kemah, dan kapan waktunya masak-masak. Meski skenario pendakian itu sudah terjadwal rapih, sebaiknya tidak dilaksanakan secara kaku. Tim mendaki gunung perlu juga menyesuaikan pergerakan dengan keadaan alam, dan kadang untuk itu harus melupakan target jadwal. Jika hari sudah gelap dan hujan, sementara lokasi kemah sesuai target jadwal masih jauh, maka akan lebih bijaksana jika ketua tim memutuskan untuk berhenti dan istirahat di tempat.

Kalau jadwal sudah dibuat, perencanaan berikutnya akan mengalir dengan sendirinya. Dengan mengetahui estimasi perjalanan, setumpuk daftar perlengkapan mendaki akan menyusul. Jadwal pendakian akan menentukan berapa potong pakaian yang perlu dibawa dan berapa tenda yang dapat dimasukkan ke dalam ransel. Jadwal pendakian juga akan menentukan menu makanan apa saja yang perlu disajikan, seberapa panjang daftar belanjanya dan, tentu saja: anggaran biaya.

Untuk membuat persiapan mendaki gunung kamu lebih ringkas dan tidak repot, tabel daftar persiapan di bawah ini mungkin bisa membantu. Disajikan dalam format word file, kamu bisa men-download dan memodifikasinya sesuai kebutuhan untuk mendaki gunung – dan jika memungkinkan untuk aktivitas travelling lainnya. Tabel daftar persiapan ini berisi: daftar informasi yang diperlukan di sekitar gunung, jadwal pendakian, daftar perlengkapan, menu makanan dan belanja, dan anggaran biayanya (untuk durasi 3 hari pendakian). Silahkan juga untuk men-share-nya ke temen-temen mendaki kamu yang lain. Semoga berguna. (Dadang Sukandar).

Sumbernya:
http://www.ngarai.com/cara-gampang-mendaki-gunung/