Smart Adventure: April 2011

Puncak Gn. Gede

Taman Nasional ini ditetapkan pada tahun 1980 dengan luas 22.851,03 Hektar, Secara administrative kawasan Taman Nasional Gn. Gede – Pangrango (TNGP) berada di tiga kabupaten yaitu Bogor, Sukabumi Dan Cianjur. Kantor Pusat Pengelola TNGP ini berada di daerah Cibodas Kabupaten Cianjur, taman nasional ini memiliki dua buah Gunung yang masih aktif.
Yang pertama adalah Gn Gede. Gunung ini merupakan salah satu tempat favorit untuk melakukan pendakian dan juga berkemah. Tercatat hampir setiap pekan ada pecinta alam yang melakukan pendakian. Gunung ini memiliki panorama yang indah dan alami yang akan memenjakan mata, jika melakukan pendakian melalui rute utama yaitu cibodas anda dapat menjumpai telaga kecil, air terjun cibereum yg indah, dan juga air sungai yg mengalir deras yang airnya biasa digunakan para pendaki untuk melepas dahaga (diminum langsung tanpa dimasak). di puncak gunung gede terdapat kawah yang masih aktif dengan dinding-dinding kawah yang tampak kokoh dan indah. Tinggi dari gunung ini adalah 2.958 mdpl (meter diatas permukaan laut) digunung ini juga terdapat padang rumput yang sangat luas yang ditumbuhi bunga abadi atau yang sering disebut Edelweis/Anapahis Javanica.
Yang kedua adalah Gn. Pangrango, gunung ini juga tidak kalah indah dengan gunung gede, terdapat beranekaragam flora dan fauna hutan tropis. Puncak gunung ini terlihat masih runcing karena belum pernah meletus. Jika anda ingin mendaki gunung ini anda harus memiliki tenaga yang sangat prima kerena rute yang terjal dan curam, tinggi gunung ini adalah 3.019 mdpl.
Jika anda ingin melakukan pendakian, anda dapat langsung datang ke kantor TNGP Cibodas, yang berjarak ± 103 km dari Jakarta, 83 km dari Bandung, dan 17 km dari pusat kota Cianjur untuk melakukan registrasi dan pendataan pendaki. Untuk info lebih lanjut biasa menghubungi nomor kantor TNGP 0263-512776. atau bisa secara online melalui http://www.booking.gedepangrango.org/

View Gn.Pangrango dari Gn.Gede

-semoga bermanfaat-

monggo coment

Pantai UG, namun ada penampakan yg merusak pemandangan

Buat para pecinta traveling jangan lewatkan pantai yang satu ini, letaknya di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi untuk mencapai tempat ini kita harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari kota sukabumi, 6 jam dari kota bogor dan 7 jam dari jakarta. jarak yg lumayan bikin tepos hehe (maklum ane kesana pake roda dua). sempet putus asa dan BT juga karna perjalanan yang jauh dan nguras energi, tapi semua terbalaskan ketika sudah menginjakan kaki di ujung genteng dengan air laut yang masih jernih (beda banget sama tetangga nya "plabuhan ratu" hihihi).

Pantai Ujung Genteng merupakan pantai selatan pulau jawa pantai yang terkenal dengan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng. Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Ada juga lokasi di mana Anda bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan sebutan ”ombak tujuh”. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar. Untuk yang suka memancing, di Ujung Genteng merupakan tempat yang cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.

Menjelang Sunset di Penangkaran Penyu

untuk menginap saya sarankan untuk menunggu tawaran dari warga sana yg banyak menawarkan tempat singgah di rumah mereka di desa cibuaya (kalo gak salah) / Bisa bertanya kepada bapak-bapak ojek disana, selain harganya murah, warga di sana sangat ramah dan untungannya lagi jarak dari rumah-rumah warga lebih dekat ke tempat-tempat untuk bermain air di laut lepas. karena jika dari Motel / Villa / dll jaraknya hanya dekat dengan pasar ikan, tp masih cukup jauh ke arena pantai untuk bermain - main dengan ombak.
jika menggunakan mobil, di sarankan tidak menggunakan sedan, gunakan mobil-mobil tinggi (minimal avanza kek, inipun pasti sulit menembus medan menuju penangkaran penyu) karena jika kita ingin mendatangi penagkaran penyu kita harus berjuang Bak berjalan di lintasan Grass Track (lintasan balap motor cross). tp anda yg punya sedan jangan khawatir di sana banyak warga yang menyewakan motornya kok.
dan yang terakhir 1 lagi keunikan ujung genteng, harga jajanan di warung deket tempat saya menginap harganya normal lho (biasanya tempat wisata identik dengan jajanan yang harganya "diatas Normal") liburan disana berasa dirumah sendiri.
Rute menuju ujung genteng melintasi bukit - bukit yang memanjakan mata, dengan jalan yang berkelok - kelok. kondisi jalan sendiri bisa dikatakan baik namun masih ada beberapa titik yang masih rusak.
Apa bila membawa kendaraan sendiri ada dua jalur menuju ujung genteng,
Dari Ciawi (Bogor) Ikutin jalan Raya Bogor - Sukabumi, Setelah Melewati Pasar Cibadak Kab.Sukabumi anda akan menemukan sebuah simpangan (Pertigaan) Lurus Menuju Sukabumi, Kanan Menuju Ujung Genteng / Plara. karena hanya ada 1 jalur ikuti jalan tersebut hingga menemukan Pertigaan Kembali, Ditandai dengan adanya Ruko yang berjejer di sebrang simpangan dan ada gapura apabila belok ke kanan. dari situ anda bebas memilih :
1) apabila belok kiri anda melalui jalur ramai dengan trek bukit nan berkelok tp rindang. setelah belok kiri perhatikan gang Pertama di sebelah kanan yang lumayan ramai, kemudian masuk lah ke jalan tersebut dan anda hanya tinggal mengikuti jalan tersebut hingga ujung genteng. jalur ini adalah jalur resmi BUS jurusan Surade.
2) apabila belok kanan anda melewati jalur pelabuhan ratu, yang sama-sama ramai dan berkelok. jalur ini akan ramai dan macet apabila libur hari raya idul fitri dan malam pergantian tahun, Dari tikungan tadi anda berjalan terus mengikuti jalan hingga menemukan simpangan/pertigaan sebelum melewati Pasar Ikan Plara. ditandai dengan adanya lampu merah, dan ketika belok kiri anda melintasi jembatan yg cukup panjang. dari situ anda dapat melihat pantai pelabuhan ratu dari atas. Indahnya pemandangan pantai dari sini membuat kita terlena dan berfikiran akan segera sampai karena telah melihat pantai, namun kenyataannya anda masih harus menempuh perjalanan sekitar 3 Jam dari situ untuk tiba di pantai ujung genteng. setelah sekitar 45 menit dari simpangan tadi anda akan bergabung kembali dengan jalan pada poin 1 diatas dengan bertemunya simpangan jalan, apabila ke kiri anda balik lagi ke Sukabumi, sedangkan ke kanan menuju Surade dan ujung genteng. Ditandai dengan Adanya Rambu penunjuk jalan. dari situ anda tinggal lurus mengikuti jalan hingga sampai di jalan yg paling ujung. (Mentok di Laut), ambil kanan untuk menuju cibuaya.

Apa bila Naik kendaraan umum anda bisa mengawali perjalanan dari terminal baranang siang - Bogor, naik MGI jurusan Surade (ada yg AC maupun NON AC) ongkos tidak berbeda jauh sekitar 20/30 rb, Duduk manis hingga surade, kemudian dari surade disarankan menyewa sebuah angkot menuju ujung genteng. karena jarang sekali ada angkutan sampai di ujung jalan. Pandai - pandailah ber negosiasi..

Semoga Bermanfaat dan menyempurnakan liburan anda..