Sabtu, 21 Januari 2012

Mt.Gede ( Lagi? )

Padatnya jadwal kuliah dan banyaknya tugas yang diberikan, membuat kita jenuh. saya memutuskan untuk pergi mendaki gunung dengan teman saya, karena baru 3 orang yg fix, saya pasang pengumuman di group jejaring sosial, dan hasilnya Alhamdulilah banyak yg minat, namun saya hanya mengambil 20 orang pertama yang mendaftar karena saya rasa segitupun sudah kebanyakan.

Rabu 14 Desember 2011
 saya mendaftarkan teman - teman saya yang akan mendaki Gn. Pangrango melalui situs http://www.booking.gedepangrango.org/ untuk pendakian tanggal 24-25 Des 2011 (Minggu tenang sebelum UAS) peraturan TNGP (Taman Nasional Gede-Pangrango) hanya membolehkan mendaki dua hari satu malam. Setelah itu, dua hari kemudian saya mendatangi kantor TNGP  untuk memvalidasi pendaftaran Online dengan membawa uang pendaftaran beserta fotocopy kartu identitas. 

Rincian:
  •  Retribusi Masuk kawasan Wisata Cibodas Rp. 9000/ motor (Biasanya ga bayar lolos" aja),
  • pendaftaran Rp. 7000/org,
  •  materai surat pernyataan ketua kelompok mengenai tata-tertib dan pengetahuan dasar pendakian Rp.8000.
Kantor TNGP
Jum'at 23/12/11 08.50 AM
Saya menjemput teman saya di PGB (Belakang Stasiun Bogor) untuk pergi ke Green Camp untuk mengambil peralatan yang akan  kami sewa, ketika memarkir motor di depan tempat kost teman saya dan tiba-tiba:

[percakapan ini sudah di translate sunda - indonesia]
Nenek : "Mau kemana dek?, Tasnya besar sekali?"
saya : "Mau naik gunung nek1"
Nenek : "Hati-hati aja yah, naik gunung mah, baca yasin"
saya : "iya makasih nek"
nenek itupun berlalu setelah motor saya tidak meng halangi jalan. Saya sempat berfikir mengapa tiba-tiba nenek itu bicara seperti itu, tapi saya mencoba untuk tetap berfikir positif.


setelah mengambil alat, semua di kumpulkan di tempat teman saya Nurchoiriati (Coii biasa ia dipanggil) di belakang MCD Lodaya Bogor, dari 20 orang rombongan yang jadi berangkat hanya 11 orang, yaitu Saya (imam), Bayu Santoso (Baso), Bentar, Andika (kimin), Gery, Fany, Resty, Coii, Nurul Huda (nunu), Laila,dan Tisa. karena banyak yang batal berangkat, resty mengajak beberapa temannya. bertambahlah rombongan kita 4 orang menjadi 15, mereka adalah Andi, Hafiz (adik andi), Ikhsan (adik nunu), dan Uci.
Super Man
Wonder Women
pukul 03.00 PM satu persatu mereka berdatangan ke tempat coii, untuk packing bersama dan berbagi bawaan kelompok, saya, baso dan kimin kebagian membawa tenda karena carrier kami cukup untuk menampungnya.

pukul 05.30 PM semua telah selesai dan siap berangkat, ditengah guyuran hujan saya mencari kendaraan Colt L300 Bogor-Cianjur di daerah terminal baranang siang dengan nego yang cukup alot saya berhasil menyewa 1 buah mobil dengan harga (Rp. 230.000 sampai kantor TNGP-Cibodas).

pukul 06.00 PM ujan-ujanan masuk kedalam mobil yang sudah terparkir di belakang MCD. kami ber-15 berhimpitan dengan barang bawaan yang sama besar di dalam mobil.

pukul 07.30 PM tiba di Cibodas, (waktu tempuh yang diluar perkiraan karena supir L300-nya super sekali)
setelah tiba disana kami beristirahat di mushala dan menunaikan ibadah shalat isya dan qada magrib hehe, setelah itu kami mencari makan malam di warung - warung dekat TNGP.
Pelataran Mushala TNGP
Pukul 10.00 PM Headlamp, dan senter kami nyalakan, kemudian Start dari mushala. Saya menjadi leader dan andi sebagai swiper,  (kita nyolong start supaya bisa jalan slowly karena kami banyak membawa orang yang pertama kali mendaki) tiba di pos penjagaan menunjukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi "kalo ga salah hehe"), sempet ga boleh masuk karena baru tanggal 24 pada pukul 00.00, tapi Andi berhasil negosiasi dan kamipun lanjutkan perjalanan. Menurut informasi website pada jumat pagi, pendaki pada tanggal 24 sudah penuh, kuota 600 pendaki sudah terisi. Alhasil yang mendaki ramai sekali kala itu. Kami berjalan menerobos kesunyian dan kegelapan hutan hujan tropis dengan suhu yang cukup dingin. perjalanan sudah berjalan sekitar 90 menit, tiba-tiba, "Mam berenti dulu !" terdengar teriakan dari belakang dan sayapun berhenti, ternyata eh ternyata bayu mengalami kontraksi pada perut dan mu*tah, mungkin masuk angin. setelah kondisi membaik kami lanjutkan perjalanan. 

Malam pertama
kami berniat mendirikan kemah di dekat simpangan ke Curug Cibereum, tapi sudah terisi oleh rombongan dari Universitas Paramadina. waktu menunjukkan pukul 00.00 AM Disini saya hawatir untuk melanjutkan perjalanan, selain sudah larut dan teman-teman sudah terlihat kelelahan, jalan dari sini juga sudah mulai terjal. tapi apa mau dikata, kamipun melanjutkan perjalanan. setelah 30 menit berselang kami menemukan lahan yang cukup luas, dan kamipun mendirikan 3 buah tenda untuk menginap dan beristirahat.
 Gery, Kimin, iksan tidur dalam tenda pertama,
laila, tisa, coii, fanny, uci, nunu di tenda kedua,
bentar, hafiz, baso dalam tenda ketiga,
saya, resti, dan andi tidur diluar ketiga tenda tersebut karena untuk menjaga carrier maupun daypack yang bergeletakan diluar. sepanjang malam banyak sekali pendaki yang melewati tenda kami yang berada dipinggir jalur pendakian, manjelang pagi hari hampir sekitar 5 menit sekali rombongan demi rombongan berdatangan.

Masak
Sabtu 24/12/11 pukul 05.00 AM
Saya dan resty bangun, solat subuh dan kemudian Memasak sarapan pagi, menu sarapan pagi saat itu nasi dengan Sarden sebagai lauknya. setelah semua makan kami packing kembali untuk melanjutkan perjalanan.


Break !!
pukul 08.21 AM kami melakukan pemanasan, berdoa dan kemudian lanjutkan perjalanan. saya kembali menjadi leader dan andi sebagai swipper. salip - menyalip antar rombongan pendaki tidak terelakkan saat itu,
semakin ke atas, jalan yang kami lalui semakin terjal, rombongan kami terbilang cukup lambat karena sering berhenti, (faktor fisik yang jarang berolah raga).


pukul 09.30 AM kami ber-15 beristirahat di bangunan tembok bekas sebuah pos, melihat kondisi seperti ini, andi menyarankan saya (yang membawa tenda) untuk berjalan terlebih dahulu menuju pos kandang badak, agar bisa mendapatkan lapak untuk mendirikan tenda.

akhirnya saya jalan duluan bersama kimin yang sama-sama membawa tenda, baru berjalan 15 menit, perut kimin terasa nyeri akibat makan biskuit sewaktu istirahat, sementara kimin beristirahat, saya melanjutkan pendakian senndiri, jalan semakin terjal, banyak para pendaki beristirahat di pinggir trek pendakian, saya terus melaju tanpa istirahat seorang diri, jalur yang saya lewati semakin jauh semakin sepi, lihat ke depan tidak tampak ada pendaki, begitupun kebelakang. disitu saya hanya bisa menghibur diri dengan merecord video dari camera poket yang saya bawa, hawa disini terasa sangat berbeda karena begitu sunyi senyap berbeda dengan kondisi jalan sebelumnya yang banyak dilalui para pendaki yang naik ataupun turun gunung, namun saya tidak mau berfikiran yang aneh-aneh. sesekali saya berhenti dan menoleh kebelakang untuk memastikan kimin sudah bangkit dan menyusul saya, namun hanya jalan kosong sejauh mata memandang. saya semakin berfikir kalo saya salah jalan, namun saya berusaha tidak panik dan terus berdoa kepada Allah SWT, di sela-sela perjalanan yang sepi saya teringat pesan nenek di PGB, dan kemudian membaca sepenggal surah yasin yang alhamdulilah Hand Phone saya terinstall aplikasi iQuran. sayapun terus berjalan mengikuti jalan yang ada dan sesekali menengok belakang yang masih saja sepi, dan alham dulillah setelah sekitar 20 menit berjalan saya tiba di jalur Air-Panas, yang menandakan saya sudah berada di jalan yang benar, saya beristirahat sejenak dan mengambil kamera,
Foto pertama di air panas
Foto kedua
Baru saja dua jepret atau sekitar 30 detik saya duduk dan berfoto tiba - tiba sesosok manusia datang dari belakang yang ternyata itu kimin. 
kimin datang tiba-tiba

Foto Bareng dulu
WOW menakjubkan sepanjang jalan di belakang sepi, tapi ketika belum genap satu menit saya beristirahat, teman saya ini sudah datang. saya menarik kesimpulan bahwa saya melalui jalur yang tidak normal (di putar). tapi saya bersyukur sudah bisa kembali ke jalan yang seharusnya. karena sepanjang perjalanan kurang istirahat, saya dan kimin memutuskan menunggu yang lain di POS air panas ini (sekalian mandi air hangat).
30 menit berselang teman-teman tiba dan beristirahat disini.
Ups...!!! (mandi bareng)

Air Panas
setelah mereka tiba saya dan kimin melanjutkan perjalanan sementara yang lain istirahat, saya tidak bercerita tentang kejadian yang baru saja saya alami karena takut mempengaruhi mental mereka yang baru pertama mendaki.

pukul 10.35 AM saya berjalan bersama kimin menuju pos berikutnya, kami berdua jalan cukup ngebut karena mengejar waktu agar tidak kehabisan lapak untuk berkemah. jalan sempit dan terjal yang kami hadapi,    sesekali harus berhenti apabila berpapasan dengan pendaki yang sedang turun.

pukul 11.00 AM saya yang sudah lelah menopang carrier yang berat'y melebihi berat carier kimin, baso, dan bentar ini berjalan semakin cepat dan kadang sedikit berlari (pengen buru-buru sampe istirahat), akhirnya pukul 11.40 AM saya tiba di pos kandang badak, kondisi sudah lumayan ramai, saya letakkan carrier di sebuah tempat di bawah pohon yang bisa digunakan mendirikan 4 buah tenda namun lumayan jauh dari sumber air, saya berjalan tanpa carier dan mendekati sumber air, di situ ada ruang yang masih kosong hanya ada dua rombongan yang sedang beristirahat di atas matras. sayapun membuka percakapan disitu,

saya: Permisi mas, mau diriin berapa tenda?
mas-mas: Oh, kami tidak ngecamp disini mas, kami mau lanjut ke surken!, coba tanya bapa itu,
saya: terimakasih mas, selamat beristirahat.

sayapun mendekati rombongan kedua yang berada disitu, yaitu 3 orang bapak,
Saya: permisi pak, mau diriin berapa tenda?, saya butuh space buat 4 tenda.
bapak: Oh, silakan de, saya sudah mau turun.
Saya: terimakasih pak,
saya kembali ke tempat awal untuk memindahkan carrier ke tempat ini,

"yang lain mana?" tanya mas Andri (kalo gak salah)
"Masih di bawah mas, saya disuruh cari lapak" jawabku sambil membuka carier.
"sendirian kamu?" tanya mas andri lagi,
"Berdua sih, tp yang satunya ketinggalan mas" jawabsaya

sayapun mendirikan tenda yang saya bawa, dibantu sedikit oleh mas Andri untuk memegangi ujung tenda dan memasang pasak. setelah itu saya berganti pakaian yang basah kuyup karena dipakai mandi di Air panas tadi.
sayapun beristirahat dan mengobrol dengan mas Andri yang belakangan diketahui pandaki dari Bandung sambil membuka sebungkus kacang tanah yang tidak perlu disebutkan mereknya.

Pukul 12.05 PM kimin datang bersama iksan dengan wajah sumringah karena telah berhasil sampai di titik pos terakhir ini. kimin yang baru sampai langsung saya suruh membuka tendanya karena cuaca sudah cukup mendung. setelah mendirikan tenda, iapun mengganti pakaiannya.

pukul 12.30 PM rombongan saya telah lengkap semua, mereka terlihat lelah dan langsung beristirahat. beberapa menit kemudian, Berrrrrrr, hujan turun sedangkan Baso baru hendak mendirikan tendanya, alhasil mereka mendirikan tenda di bawah guyuran hujan. uci, resty, nunu terlihat mengenakan raincoat nya sayapun ikut membantu mereka satelah minta tolong resty untuk mengambilkan jacket saya yang ada di tenda sebelah.

Lunch
pukul 01.30 PM setelah hujan mereda kamipun masak untuk makan siang, setelah makan acara bebas, ada tidur, ada yg main UNO ada yang nyuci piring, etc. Di POS ini begitu ramai hari itu, tidak ada space tersisa di kawasan ini, karena semua sudah kelelahan maka kami sepakat untuk bermalam disini, dan esok pagi sekitar pukul 04.00 AM lanjut menuju puncak pangrango.


pukul 03.00 AM resty,nunu, dan saya terbangun karena rencananya kami hendak memasak untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan. namun hujan cukup deras pagi itu yang menggagalkan rencana yang sudah tersusun.
pukul 06.00 AM hujan mereda, kami keluar tenda dan memasak sarapan pagi. setelah sarapan kami packing untuk meneruskan perjalanan.
Sarapan 
pukul 08.25 AM kami selesai packing dan bersiap melanjutkan perjalanan. setelah berdoa dan melakukan pemanasan kami berangkat menuju puncak pangrango.

perjalanan sudah dimulai saking ramainya bingung untuk mencari jalan, setelah berjalan beberapa menit, sampailah kita di persimpangan Gede-Pangrango. Jalur kiri untuk jalan menuju Gn.Gede, Kanan Menuju Pangrango, dan ada jalan lurus. disini saya akui kesalahan terbesar saya, di simpangan ke kanan ada pendaki yang mendirikan tenda hingga menutup jalan untuk ke pangrango (FUCK bgt, ga tau tempat tu org..!!), karena hal tersebut saya jadi mengira itu adalah lahan kosong yang memang untuk berkemah (bukan jalan), akhirnya saya meneruskan perjalanan dengan mengambil jalan lurus, salah satu teman saya coii yang bertanya kepada org di pertigaan itu katanya bisa juga ke pangrango lewat jalur lurus tersebut. saya dan teman - teman terus berjalan, andi yang paling belakang dan tau jalan menuju pangrango tidak memanggil kami yang ternyata salah jalur, andi memanggil adiknya dan bicara katanya dia akan belok kanan melewati jalan yg agak jauh (muter), jd andi menyuruh adiknya kembali ke rombongan kami. jalur yang saya tempuh saat ini mengingatkan perjalanan saya dua tahun lalu, namun saat itu saya belok kiri di simpangan, karena belum terlihat ada jalan lurus.

Wrong WAY..!!!




pukul 09.20 AM kami tersadar dari kesalahan karena coii berkata "ini kaya tanjakan setan" yang membuat nunu, resty, uci, dan saya terdiam. kami tetap mendaki tanjakan terjal tersebut.
setelah melewati tanjakan tersebut dan menoleh ke belakang, puncak pangrango melambai-lambai dari sebrang bukit, terdian sejenak, setengah jalan lagi sampe puncak, tp ini Gede bukan pangrango .! sebel dan bingung jg sih, bisa aja turun terus ke pangrango, tapi bisa-bisa kita turun diluar jadual yang telah di tetapkan dalam SIMAKSI. di situ berunding sebentar, dan hasilnya nunu, uci dan resti turun lagi sampai kandang badak karena mereka sudah pernah beberapa kali ke puncak gede. sebenernya males juga ke gede (lagi?), tapi saya rasa ini tanggung jawab saya untuk mendampingi mereka sampai puncak.

Well dari sini rombongan yang meneruskan sisa 11 orang: saya, kimin, ikhsan, baso, bentar, coii, tisa, laila, fany, gery dan hafiz. jalan semakin menanjak, mental yang lain juga sepertinya sudah down ketika tersadar ini jalan ke gede bukan pangrango. terlihat dari gerakan mereka yang semakin melambat dan tidak beraturan, bisa dibilang parah karena sering bgt berhenti, jalan beberapa langkah berhenti lg, berulang - ulang kali saya menyemangati mereka dengan kata-kata agar tetap semangat mendaki, karena beratnya bawaan di punggung saya, (isinya ada pakaian dan tenda basah) saya memutuskan untuk jalan duluan karena puncak sudah cukup dekat.


pukul 10.45 AM saya tiba di puncak sekunder Gn.Gede, dan di ikuti iksan dan kimin 5 menit kemudian. kami bertiga sudah di puncak namun masih belum bisa ber foto-foto karena camera yang saya bawa telah tidak bernyawa.
pukul 11.00 AM semua rombongan saya sudah tiba dan melakukan foto sesion.
Puncak Pertama Mereka
Semangat mereka mulai kembali seketika setelah meliahat keindahan yang diwarkan Gn.Gede, dari sini kami melanjutkan perjalanan sampai puncak yaitu titik 2958 mdpl. kami berjalan tanpa beban, semua bawaan disimpan di sekunder dan dijaga oleh coii yang tidak ikut muncak.

Muncak
 pukul 11.45 AM sampai di titik tertinggi Gn.Gede.

Puncak Mt.Gede


 setelah berfoto-foto ria di puncak dengan kabut yang semakin menebal kami bersiap turun kembali, setelah sampai di sekunder kamipun membereskan barang masing-masing, karena melihan fisik coii dan baso yang menurun saya turun membawakan carrier coii, agar baso dan coii bisa saling bergantian membawa carier baso.



sayapun turun terlebih dahulu dan mempercayakan teman-teman kepada coii yang juga sudah pernah mendaki gede sebelumnya, sayapun turun berdua bersama ikhsan, karna saya rasa saya yang bertanggung jawab atas pendaki paling belia ini. di tengah perjalanan hujan mulai turun, melihat kondisi seperti ini sepertinya tidak mungkin saya climb down dengan beban sebanyak ini dan ditambah jalan yang licin di tanjakan setan karena hujan, selain itu saya juga saya khawatir dengan keberadaan ikhsan, sayapun memutuskan tidak melalui jalur tanjakan setan, hujan terus turun semakin lebat, saya menyuruh ikhsan mengenakan raincoat, saya yang hanya membawa ponco dan itupun kotor karena dijadikan alas tenda menerobos hujan dengan jaket saja yang lama kelamaan rembes dan basah kuyup sampe dalem.


sekitar pukul 01.30 PM saya sampai di simpangan gede-pangrango dan bertemu 3 wanita yang tidak jadi muncak, resty, uci, dan nunu. duapuluh menit kemudian rombongan yang lain pun tiba dan kami melanjutkan turun gunung di bawah guyuran hujan.


sepanjang turun posisi tidak beraturan tidak jelas siapa leader dan siapa swiper, derasnya guyuran hujan, tidak mengenakan raincoat dan coverbag yang kurang sempurna menahan air hujan, membuat bawaan terasa semakin berat. sudah semakin putus asa dengan langkah yang lamban sekali saya dan kimin terus jalan sambil terus menghitung patok yang dipasang TNGP, resty pun terus menyemangati saya agar tetap bertahan dan terus berjalan. 
pukul 05.30 PM saya, resty dan kimin tiba di pos awal, saudara Bentar yang turun tanpa beban karena isi cariernya sudah kosong (tadinya makanan doang) sudah tiba dari pukul 05.00 PM, disusul Andi, Nunu + Iksan. 


Pukul 06.00PM semua rombongan sudah tiba, kamipun melanjutkan perjalanan pulang. saya yang basah kuyup, karena kehujanan meminjam jaket iksan dari pos 1 hingga mushala TNGP dan kemudian saya terpaksa membeli baju disana untuk pakaian pulang.
pukul 09.30 PM kami turun dari cibodas menggunakan angkot seharga Rp.45.000 sampai simpangan jl.puncak-cianjur. dari situ kami menggunakan angkot yang menawarkan jasanya sampai bogor dengan harga Rp. 170.000 sampai MCD Lodaya.
Suasana Dalam Angkutan Kota


Tiba di Bogor Pukul 11.30 PM dan pulang kerumah masing - masing. walau sedikit kecewa namun tetap dibawa hafun, dan ambil hikmah dari semua yang telah terjadi, Alam telah memberikan pengalaman yang berharga buat saya dan kawan-kawan.

( The End )
-- Follow My Blog --
---Semoga Bermanfaat---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar